Dalam liputan internasional mengenai kendaraan listrik (EV) Tiongkok, titik fokusnya tetap pada pasar dan kinerja penjualan, menurut laporan analisis 30 hari terakhir dari pengambilan data Meltwater.
Laporan menunjukkan dari 17 Juli hingga 17 Agustus, kata kunci muncul dalam liputan luar negeri, dan outlet media sosial melibatkan perusahaan kendaraan listrik Tiongkok seperti “BYD,” “SAIC,” “NIO,” “Geely,” dan pemasok baterai seperti “CATL. ”
Hasilnya menunjukkan 1.494 kasus “pasar”, 900 kasus “berbagi”, dan 777 kasus “penjualan”. Diantaranya, “pasar” tampil menonjol dengan 1.494 kemunculan, yang merupakan sekitar sepersepuluh dari total laporan dan peringkat sebagai kata kunci teratas.
Memproduksi kendaraan listrik secara eksklusif pada tahun 2030
Pasar kendaraan listrik global sedang mengalami ekspansi eksponensial, terutama didorong oleh pasar Tiongkok, yang menyumbang lebih dari 60% pangsa pasar dunia. Tiongkok telah mengamankan posisinya sebagai pasar kendaraan listrik terbesar di dunia selama delapan tahun berturut-turut.
Menurut data Asosiasi Produsen Mobil Tiongkok, dari tahun 2020 hingga 2022, penjualan kendaraan listrik Tiongkok melonjak dari 1,36 juta unit menjadi 6,88 juta unit. Sebaliknya, Eropa menjual sekitar 2,7 juta kendaraan listrik pada tahun 2022; angka di Amerika Serikat adalah sekitar 800.000.
Mengalami era mesin pembakaran internal, perusahaan otomotif Tiongkok memandang kendaraan listrik sebagai peluang untuk lompatan maju yang signifikan, dimana mereka mengalokasikan sumber daya yang besar untuk penelitian dan pengembangan dengan kecepatan yang melampaui banyak perusahaan internasional.
Pada tahun 2022, pemimpin kendaraan listrik Tiongkok, BYD, menjadi produsen mobil global pertama yang mengumumkan penghentian kendaraan bermesin pembakaran internal. Produsen mobil Tiongkok lainnya juga mengikuti langkah tersebut, dengan sebagian besar berencana memproduksi kendaraan listrik secara eksklusif pada tahun 2030.
Misalnya, Changan Automobile, yang berbasis di Chongqing, pusat tradisional industri otomotif, mengumumkan penghentian penjualan kendaraan berbahan bakar bahan bakar pada tahun 2025.
Pasar negara berkembang di Asia Selatan dan Asia Tenggara
Pertumbuhan pesat di sektor kendaraan listrik tidak hanya mencakup pasar-pasar utama seperti Tiongkok, Eropa, dan Amerika Serikat, namun juga terus berekspansi ke pasar negara berkembang di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Pada tahun 2022, penjualan kendaraan listrik di India, Thailand, dan Indonesia meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2021, mencapai 80.000 unit, dengan tingkat pertumbuhan yang signifikan. Bagi produsen mobil Tiongkok, kedekatannya menjadikan Asia Tenggara sebagai pasar utama yang diminati.
Misalnya saja BYD dan Wuling Motors yang sudah merencanakan pabrik di Indonesia. Pengembangan kendaraan listrik merupakan bagian dari strategi negara yang bertujuan untuk mencapai produksi kendaraan listrik sebesar satu juta unit pada tahun 2035. Hal ini akan didukung oleh 52% cadangan nikel global yang dimiliki Indonesia, yang merupakan sumber daya penting untuk membuat baterai listrik.
Waktu posting: 26 Agustus-2023